Minggu, 29 April 2012

Pengangguran Dan Inflasi

          A.           PENGANGGURAN
          Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.

I.         JENIS - JENIS PENGANGGURAN
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh - sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa  jenis, yaitu  :

a.       Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) 
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

b.      Pengangguran struktural (Struktural Unemployment)
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti akibat permintaan berkurang, kemajuan dan pengguanaan teknologi dan kebijakan pemerintah.  
       
c.       Pengangguran friksional  (Frictional Unemployment)
adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.

d.      Pengangguran musiman 
adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.

e.       Pengangguran teknologi 
adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau  penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin

f.       Pengangguran siklus 
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).

II.   SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut :

1.   Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
   Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.

2.    Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang

3.   Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
    Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.

 4.  Meningkatnya peranan dan aspirasi  Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia

 5.   Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
     Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.

B.            INFLASI 
    Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.

Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

JENIS - JENIS INFLASI
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan :
1.     Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2.     Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3.     Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4.     Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

         DAMPAK INFLASI
              *  Dampak terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan
              *    Berpengaruh langsung terhadap aktiva dan kewajiban masyarakat
              *  Adanya penyesuaian suku bunga riil
              *  Pengaruh terhadap tingkat output secara keseluruhan
                            *     Dampak secara mikro terhadap efisiensi ekonomi

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB INFLASI
a.         Penawaran Uang (Jumlah Uang Beredar)
Para ekonom klasik cenderung untuk mengartikan uang beredar sebagai currency karena uang inilah yang benar-benar merupakan daya beli yang langsung bias digunakan dan langsung mempengaruhi harga barang-barang. Uang beredar yang didefinisikan sebagai uang kartal ditambah uang giral disebut uang dalam arti sempit (narrow money) dan disimbolkan dengan M1 (Sadono Sukirno, 1997:207). Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran uang akan menyebabkan inflasi. Jika penawaran uang (jumlah uang yang beredar) terlalu banyak inflasi akan meningkat, dan sebaliknya jika penawaran uang terlalu sedikit terjadilah deflasi.

b.    Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah total nilai barang akhir dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara dalam kurun waktu tertentu (1 tahun).

c.    Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar atau “kurs” dapat didefinisikan sebagai harga 1 unit mata uang domestic dalam satuan valuta asing. Sehingga yang dimaksud dengan nilai tukar rupiah adalah harga rupiah per satu unit dollar AS.

d.    Tingkat Suku Bunga SBI
SBI (Sertifikat Bank Indonesia) adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk kebijakan open market operation dari Bank Sentral. Kebijakan open market operation (Politik Pasar Terbuka) meliputi tindakan menjual dan membeli surat-surat berharga akan mempengaruhi harga (dan dengan demikian juga tingkat bunga) surat berharga. Akibatnya, tingkat bunga umum juga akan terpengaruh.

C.           HUBUNGAN INFLASI DAN PENGANGGURAN
Ada  suatu  hubungan  terbalik  antara tingkat  inflasi  dan  tingkat  pengangguran dalam  suatu perekonomian.  Semakin banyak pengusaha  memperluas  kesempatan kerja semakin  dia  harus  membayar dengan faktor  tertentu  produksi  dan pembayaran  lebih banyak  faktor  produksi  peningkatan  biaya  produksi  unit  akan  diamati   dan  dalam rangka  mempertahankan  profitabilitas  produk  pengusaha  akan  mengembang  harga produk tersebut.  Sebuah  proses serupa akan  diamati di  seluruh perekonomian  ketika pemerintah bermaksud  untuk  menciptakan  pekerjaan.  Harga  produk  atau    jasa, di mana tenaga  kerja  terinstal,  akan meningkat  sehingga kenaikan  tingkat  inflasi  akan  terlihat melalui ekonomi luar.
Di dalam kurva Philips dinyatakan bahwa inflasi yang rendah seringkali terjadi dengan pengangguran yang tinggi, sebaliknya pengangguran yang rendah bisa dicapai tetapi dengan inflasi yang lebih tinggi.


Daftar Pustaka :     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar